BIOLOGI DASAR
UNISELULER
Disusun
oleh :
1 .M. ARI ARDIANA (L1C015001)
2. MOCHAMMAD IQBAL FIRMANSYAH (L1C015002)
3. ADE
TYAS TITI PUSPIT
(H1K011016
4. SITI HELMINA BR.SIMBOLON (H1K011038)
5. ADI
NURYADIN
(H1K013019)
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum …wr..wb.., Segala
puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT tuhan semesta alam, atas rahmat dan
limpahan karunian-NYA kita semua masih diberikan kesempatan hidup yang begitu
luar biasa. Tidak lupa penulis ucapkan syukur kepada Allah SWT dan terimakasih
kepada saudara-saudara sekalian yang telah memberikan dukungannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “UNISELULER”. Seluruh
makhluk hidup baik tumbuhan, hewan, manusia maupun organisme tersusun oleh sel,
Sel - sel
ini berkumpul dan bergabung dengan adanya bahan antara sel diantaranya untuk
membentuk jaringan seperti otot, tulang rawan dan saraf.
Dalam keadaan tertentu
beberapa jaringan bergabung dan membina organ seperti kelenjar, pembuluh darah,
kulit dal lain-lain. Makhluk hidup ada yang terdiri dari sel banyak (multiseluler) seperti
tumbuhan, hewan dan manusia dan ada juga sel yang terdiri dari sel tunggal
(uniseluler) seperti bakteri, neuglena, amoeba, paramecium dan chorella. Namun,
kali ini penulis lebih tertarik terhadap makhluk hidup yang terdiri dari sel
tunggal (uniselluler). Semoga makalah
ini bermanfaat khususnya bagi penulis maupun pembaca.
DAFTAR ISI
Daftar isi …………………………………………………………………… 3
Kata pengantar
…………………………………………………………….. 2
Bab I
Pendahuluan
………………………………………………………… 4
1.1 Latar
belakang ………………………………………………… 4
1.2 Rumusan
masalah …………………………………………….. 5
1.3 Tujuan penulisan ……………………………………………... 5
1.4 Metode
penulisan ……………………………………………… 5
Bab II Pembahasan …………………………………………………….. 6
2.1 Pengertian
……………………………. …………………... 6
2.2 Struktur
sel………………………………………………… 7
A Protein seltunggal……. ……………………………… 7
B Bagian – bagian sel uniseluler ………………………. 8
2.3 Contoh organisme sel uniseluler…….…………….......... 10 A.Binatang Sel Tunggal Terbesar dari Laut
Dalam…… 11
2.4 Peran positif organisme uniseluler
…………………….... 11
A.Bakteri …………………………………………………. 12
B.
Protista …………………………………………………. 12
Bab III
Penutupan ……………………………………………………. 13
3.1 Kesimpulan ………………………………………………… 13
Daftar pustaka …………………………………………………………. 13
BAB 1
PENDAHULUAN
Sel dalam ilmu
biologi dipelajari dalam materi sel,sel adalah kumpulan materi
paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk
hidup. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan
berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup ada yang terdiri dari sel tunggal atau
disebut organisme uniselular, misalnya bakteri,cholella,plasmodium,euglena dan amoeba.
Makhluk
hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme
multiselular yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya
masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel.
Namun demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan
satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri
induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang
sudah dibuahi. Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama
jika masing-masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi
jaringan, yang membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh
organisme tersebut.
Fisiologi
merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas suatu
organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Seperti halnya cabang ilmu
biologi lain, fisiologi juga mempelajari proses kehidupan yang mirip atau identik pada banyak organisme.
Fisiologi sebenarnya merupakan terapan dari fisika dan kimia modern untuk
memahami tumbuhan dan hewan. Karena itu, kemajuan fisiologi hampir seluruhnya
bergantung pada kemajuan dibidang fisika dan kimia. Kini teknologi ilmu fisika
terapan menyumbangkan peralatan untuk membantu penelitian dibidang fisiologi
serta pengetahuan dasar.
Dalam mempelajari
fisiologi yang paling mendasar perlu di pelajari adalah ilmu tentang sel .
Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang terdiri dari berbagai jenis sel
terspesialisasi yang bekerja sama melakukan fungsinya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan
uniseluler ?
2. Sebutkan dan jelaskan fungsi
dari organel organel sel uniseluler?
3. Bagaimana struktur sel pada
organisme uniseluler?
4. Jelaskan organisme yang bersel
tunggal ?
5. Bagaimana peran organisme
uniseluler dalam kehidupan?
Metode yang digunakan penulis untuk membuat makalah kali ini dengan
cara:
1. Mencari di buku pengetahuan
2. Mencari di internet yang
berkaitan dengan sel
3. Bertanya pada guru/dosen
4. Mencari pada sumber lainnya
1. Dapat mengetahui secara detail
tentang organisme uniseluler
2. Dapat mengklasifikasikan
organisme bersel prokariotik dan eukariotik
3. Mengetahui fungsi dari organel –
organel sel uniseluler
4. Mengetahui peran organisme
uniseluler dalam kehidupan
5. Mengetahui struktur sel
organisme uniseluler
BAB II
PEMBAHASAN
Sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat
hidup dan merupakan unit penyusun semua
makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar
reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam sel.
Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme
uniseluler, misalnya bakteri dan ameba. Makhluk hidup lainnya, termasuk
tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri
dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing. Tubuh
manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun demikian, seluruh
tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh
bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus
berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.
Uniseluler
adalah organisme bersel satu, atau tunggal. Organisme uniseluler biasanya hidup
dengan 2 cara, yaitu secara individual, dan berkoloni (berkumpul). Organisme
uniseluler lebih sederhana daripada organisme multiseluler. Organisme
uniseluler, tentunya akan menjalani hidupnya dengan satu sel untuk mengatur seluruh aktifitasnya.
Seperti respirasi, sintesis protein, penyimpanan makanan, semua hal ini
dilakukan dalam satu sel saja. Karena hanya memiliki satu sel,
tentunya organisme uniseluler memiliki ukuran mikroskopis, meskipun terdapat
beberapa yang memiliki ukuran makroskopis,bearrti bahwa Organisme uniseluler
masing-masing hidup dan melaksanakan semua proses kehidupan mereka dengan satu
sel tunggal. Kebanyakan organisme uniseluler ini memiliki ukuran yang
mikroskopis; Namun, ada pula Organisme uniseluler yang dapat terlihat dengan
mata telanjang. Yang termasuk organisme bersel satu yaitu amuba, jamur seperti
ragi, bakteri, beberapa jenis Protista dan Cyanobacteria
Organisme uniseluler dianggap lebih primitif daripada Organisme multiselular, karena kompleksitas yang lebih rendah. Organisme bersel tunggal terdiri dari satu sel tunggal, namun tubuh multiseluler terdiri dari banyak sel mengkhususkan diri dalam fungsi-fungsi tertentu bersama-sama. Bersama-sama membuat jaringan, jaringan ini datang bersama untuk membentuk organ dan organ membentuk sistem organ, dan akhirnya, pengelompokan bentuk-bentuk organisme kompleks.
Organisme uniseluler dianggap lebih primitif daripada Organisme multiselular, karena kompleksitas yang lebih rendah. Organisme bersel tunggal terdiri dari satu sel tunggal, namun tubuh multiseluler terdiri dari banyak sel mengkhususkan diri dalam fungsi-fungsi tertentu bersama-sama. Bersama-sama membuat jaringan, jaringan ini datang bersama untuk membentuk organ dan organ membentuk sistem organ, dan akhirnya, pengelompokan bentuk-bentuk organisme kompleks.
Semua sel
dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran plasma, sementara daerah di
dalam sel disebut sitoplasma. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya,
mengandung DNA sebagai materi yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas
sel tersebut. Selain itu, semua sel memiliki struktur yang disebut ribosom yang
berfungsi dalam pembuatan protein yang akan digunakan sebagai katalis pada
berbagai reaksi kimia dalam sel tersebut.Setiap organisme tersusun atas salah
satu dari dua jenis sel yang secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel
eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel;
sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran organel yang disebut
nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleus. Hanya
bakteri dan arkea yang memiliki sel prokariotik, sementara protista, tumbuhan,
jamur, dan hewan memiliki sel eukariotik.
A. Protein Sel tunggal
Protein sel tunggal merupakan produk pengembangan bahan makanan berkadar protein tinggi yang berasal dari mikroba melalui mekanisme bioteknologi. Istilah protein sel tunggal (PST) digunakan untuk membedakan bahwa protein sel tunggal berasal dari mikro organisme bersel tunggal atau banyak, contohnya seperti bakteri atau alga. Pemanfaatan mikroorganisme tersebut dilakukan untuk menghasilkan kualitas produk makanan berprotein tinggi.Sejarah penggunaan protein sel tunggal secara komersial dimulai pada era Perang Dunia pertama di negara Jerman dengan memproduksi khamir torula.Contoh penggunaanna antara lain Mikoprotein dari Fusarium, Substrat: tepung gandum dan ketan serta Spirulina dan Chlorella. Contoh diatas dipilih oleh para ilmuwan dalam mengembangkan protein sel tunggal disebabkan kadar protein lebih tinggi dari protein kedelai atau hewan dan memiliki pertumbuhan yang cepat dan tepat.Kejadian kekurangan pangan dan malnutrisi di dunia pada tahun 1970 telah meningkatkan perhatian para ilmuwan biologi pada pemanfaatan sel tunggal. Sebagian besar dari bobot kering sel dari hampir semua spesies memiliki kandungan protein yang tinggi. Oleh karena itu, bobot kering sel tunggal memiliki nilai gizi yang tinggi untuk dikembangkan sebagai alternatif makanan baru. Mikroorganisme yang dibiakkan untuk protein sel tunggal dan digunakan sebagai sumber protein untuk hewan atau pangan harus mendapat perhatian secara khusus. Mikroorganisme yang cocok antara lain memiliki sifat tidak menyebabkan penyakit terhadap tanaman, hewan, dan manusia. Selain itu, nilai gizinya baik, dapat digunakan sebagai bahan pangan atau pakan, tidak mengandung bahan beracun serta biaya produk yang dibutuhkan rendah. Mikroorganisme yang umum digunakan sebagai protein sel tunggal, antara lain alga Chlorella, Spirulina, dan Scenedesmus; dari khamir Candida utylis; dari kapang berfilamen Fusarium gramineaum; maupun dari bakteri.
Protein sel tunggal merupakan produk pengembangan bahan makanan berkadar protein tinggi yang berasal dari mikroba melalui mekanisme bioteknologi. Istilah protein sel tunggal (PST) digunakan untuk membedakan bahwa protein sel tunggal berasal dari mikro organisme bersel tunggal atau banyak, contohnya seperti bakteri atau alga. Pemanfaatan mikroorganisme tersebut dilakukan untuk menghasilkan kualitas produk makanan berprotein tinggi.Sejarah penggunaan protein sel tunggal secara komersial dimulai pada era Perang Dunia pertama di negara Jerman dengan memproduksi khamir torula.Contoh penggunaanna antara lain Mikoprotein dari Fusarium, Substrat: tepung gandum dan ketan serta Spirulina dan Chlorella. Contoh diatas dipilih oleh para ilmuwan dalam mengembangkan protein sel tunggal disebabkan kadar protein lebih tinggi dari protein kedelai atau hewan dan memiliki pertumbuhan yang cepat dan tepat.Kejadian kekurangan pangan dan malnutrisi di dunia pada tahun 1970 telah meningkatkan perhatian para ilmuwan biologi pada pemanfaatan sel tunggal. Sebagian besar dari bobot kering sel dari hampir semua spesies memiliki kandungan protein yang tinggi. Oleh karena itu, bobot kering sel tunggal memiliki nilai gizi yang tinggi untuk dikembangkan sebagai alternatif makanan baru. Mikroorganisme yang dibiakkan untuk protein sel tunggal dan digunakan sebagai sumber protein untuk hewan atau pangan harus mendapat perhatian secara khusus. Mikroorganisme yang cocok antara lain memiliki sifat tidak menyebabkan penyakit terhadap tanaman, hewan, dan manusia. Selain itu, nilai gizinya baik, dapat digunakan sebagai bahan pangan atau pakan, tidak mengandung bahan beracun serta biaya produk yang dibutuhkan rendah. Mikroorganisme yang umum digunakan sebagai protein sel tunggal, antara lain alga Chlorella, Spirulina, dan Scenedesmus; dari khamir Candida utylis; dari kapang berfilamen Fusarium gramineaum; maupun dari bakteri.
B. BAGIAN-BAGIAN SEL UNISELULER
Berikut gambar struktur sel
bakteri:
Struktur Sel
Bakteri
Mari kita bahas
mulai dari dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri tersusun atas
peptidoglikan. Peptidoglikan adalah rantai polisakarida yang tersusun atas Asam
N-Asetilmuramik (NAM) dan N-Asetilglukosamin (NAG). Dinding sel bakteri
berfungsi dalam mempertahankan bentuk sel, menjaga tekanan dalam sel atau
turgor sel dikarenakan banyaknya kandungan protein dalam sel. Dinding sel pada
bakteri terbagi atas dua jenis yaitu gram positif dan gram negatif. Perbedaan
keduanya terletak pada jumlah peptidoglikan dan karakteristik khusus pada
membran sitoplasmanya.
Membran Plasma Bakteri atau membran sitoplasma, Pada
umumnya tersusun atas phospholipid bilayer. Akan tetapi khusus untuk bakteri
gram negatif, memiliki membran terluar dan periplasma sebelum mencapai membran
sitoplasma sehingga terlihat seperti tiga lapisan. Lapisan membran luar
tersusun atas lipopolisakarida dan protein. Hal ini yang membedakan antara gram
negatif dan bakteri gram positif.
Struktur
Dinding Sel bakteri
|
Lapisan membran sel bakteri
|
1. Flagella atau flagellum (tunggal) pada sel bakteri
berfungsi sebagai alat gerak bakteri. Terdapat beberapa macam flagella pada
bakteri berdasarkan letaknya dan jumlahnya pad sel bakteri tersebut.
2.
Fimbriae atau rambut sel merupakan tabung protein yang berada pada bagian
luar sel. Fimbriae utamanya berfungsi dalam pelekatan akan tetapi pada beberapa
kasus seperti Myxococcus dapat berfungsi dalam motilitas bakteri untuk
membentuk badan buah.
3. Pili, memiliki struktur yang sama dengan fimbriae akan tetapi lebih panjang
dan lebih sedikit jumlahnya pada bakteri. Hal ini karena fungsinya yang lebih
spesifik untuk konjugasi serta memperkuat pelekatan bakteri.
4.
Ribosom yang berperan dalam sintesis protein. Ribosom pada sel bakteri
berbeda dengan sel eukariot dari segi ukuran. Ukuran ribosom bakteri adalah 70
S dengan subunit besar 50 S dan subunit kecil 30 S.
5.
Sitoskeleton. Fungsi sitoskeleton
pada sel bakteri sama dengan sitoskeleton pada eukariot.
6.
Inklusi pada sel bakteri seperti
droplet lemak, kristal, glikogen, dan pigmen. Inklusi sel bakteri tidak
memiliki membran dan tidak melakukan proses metabolisme.
7. vakuola gas. Akan tetapi vakuola gas
hanya terdapat pada bakteri tertentu seperti bakteri plankton dan
cyanobakteria.
8.
DNA yang berbentuk sirkuler dan pada beberapa bakteri terdapat DNA yang
linear. Selain itu, bakteri juga memiliki plasmid atau DNA mini yang berfungsi
dalam meneruskan informasi tertentu. Plasmid sering disebut sebagai
ekstrakromosomal DNA.
9.
Mesosome yang sebelumnya dikenal sebagai sebuah pelipatan membran yang
dihasilkan oleh sel bakteri sebagai organel atau interseluler membran ternyata
ditemukan sebagai sebuah artifak yang disebabkan oleh proses dalam melakukan
pengamatan menggunakan mikroskop elektron. Akan tetapi, terdapat beberapa macam
interselular membran pada bakteri seperti Kromatofor pada bakteri fototrofik,
yang mengandung bakterioklorofil dan karotenoid.
10. Mikrokompartemen pada bakteri seperti karboksisome dan
magnetosome. Mikrokompartemen berfungsi dalam metabolisme tertentu pada bakteri
tertentu dan dibungkus oleh protein sehingga tidak mengandung lipid
karena tidak dibungkus oleh membran.
2.3 CONTOH ORGANISME UNISELULER
A. Binatang Sel Tunggal Terbesar dari Laut Dalam
Para ahli kelautan menemukan binatang bersel tunggal terbesar di dunia yang hidup di kedalaman 10,6 kilometer di Samudra Pasifik. Satu sel bisa berukuran lebih dari 10 sentimeter.Binatang sel tunggal tersebut adalah Xenophyophore, yang hanya hidup di laut dalam. Organisme ini bisa beradaptasi dengan kegelapan, temperatur rendah, dan tekanan tinggi.Xenophyophore mampu menyerap beraneka partikel dari laut, termasuk timbal, uranium, dan air raksa. Karena itu, binatang ini dikenal kebal terhadap logam berat berdosis tinggi. “Xenophyophore merupakan raksasa yang mengagumkan karena bisa beradaptasi pada kondisi ekstrem namun sangat rapuh,” ujar peneliti laut dalam dari Scripps Institution of Oceanography, University of California, San Diego, Lisa Levin, pekan ini.
Para ahli kelautan menemukan binatang bersel tunggal terbesar di dunia yang hidup di kedalaman 10,6 kilometer di Samudra Pasifik. Satu sel bisa berukuran lebih dari 10 sentimeter.Binatang sel tunggal tersebut adalah Xenophyophore, yang hanya hidup di laut dalam. Organisme ini bisa beradaptasi dengan kegelapan, temperatur rendah, dan tekanan tinggi.Xenophyophore mampu menyerap beraneka partikel dari laut, termasuk timbal, uranium, dan air raksa. Karena itu, binatang ini dikenal kebal terhadap logam berat berdosis tinggi. “Xenophyophore merupakan raksasa yang mengagumkan karena bisa beradaptasi pada kondisi ekstrem namun sangat rapuh,” ujar peneliti laut dalam dari Scripps Institution of Oceanography, University of California, San Diego, Lisa Levin, pekan ini.
Sebuah kamera bawah air beresolusi tinggi lengkap
dengan lampu ditanamkan di dalam gelembung gelas. Mereka meletakkan umpan di
bagian luar Dropcam yang berguna untuk menarik perhatian binatang laut.
Temuan ahli dari Universitas California, San Diego, ini tercatat sebagai rekor Xenophyophore terdalam yang pernah diketahui. Ekspedisi sebelumnya hanya menemukan binatang ini dari kedalaman 7,5 kilometer.
Temuan ahli dari Universitas California, San Diego, ini tercatat sebagai rekor Xenophyophore terdalam yang pernah diketahui. Ekspedisi sebelumnya hanya menemukan binatang ini dari kedalaman 7,5 kilometer.
2.4 PERAN POSITIF ORGANISME UNISELUER
A.Bakteri
1. Bakteri dekomposer menguraikan sisa
organisme
2. Escherichia coli membusukkan makanan di
usus besar
3. Nitrosococcus dan Nitrosomonas membentuk
nitrit dalam tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah
4. Rhizobium bersimbiosis dengan akar
kacang-kacangan untuk mengikat nitrogen bebas yang meningkatkan kesuburan
5. Streptomyces aureofacien menghasil
antibiotik aeuromisin
6. Streptomyces griceus menghasil antibiotik
streptomisin
7. Methanobacterium penghasil gas metan / biogas
8.
Clostridium
acetobutylicum berperan dalam pembuatan aceton dan butanol
9.
Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus berperan dalam pembuatan yoghurt
10. Lactobacillus casei berperan
dalam pembuatan susu asam dan sebagai prebiotik
11. Acetobacter xylinum berperan
dalam pembuatan nata de coco
B.PROTISTA
1.
Sterpococcus
lactis berperan dalam pembuatan mentega
Entamoeba ginggivalis menyebabkan radang gusi
Entamoeba ginggivalis menyebabkan radang gusi
2.
Entamoeba
histolytica menyebabkan disentri
3.
Balantidium
coli menyebabkan balantidiosis (diare pada ternak ) parasit pada usus besar
4.
Trypanosoma
brucei gambiense dan Trypanosoma brucei rhodosiense penyebab penyakit tidur
dengan vektor lalat Glosina palpalis
5.
Trypanosoma
evansi penyebab penyakit surrah pada ternak vektornya lalat Tabanidae
6.
Trypanosoma
bruceibrucei penyebab penyakit Nagana pada ternak
7.
Leishmania
donovani penyebab penyakit kalaazar vektornya serangga sandfly
8.
Trichomonas
vaginalis penyebab penyakit saluran kelamin pada pria maupun wanita
9.
Toxoplasma
gondii penyebab penyakit toksoplasmamosis yang berbahaya
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Sel sudah
tidak asing lagi ditelinga kita beberapa ilmuan sudah meneliti tentang sel. Sel
dalam ilmu biologi dipelajari dalam materi sel,sel adalah kumpulan materi paling
sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.
1.
Uniseluler
adalah organisme bersel satu, atau tunggal. Organisme uniseluler biasanya hidup
dengan 2 cara, yaitu secara individual, dan berkoloni (berkumpul). Organisme
uniseluler lebih sederhana daripada organisme multiseluler.
2.
Organisme uniseluler seperti
amoeba,protista,euglena,fungi dan monera
3.
Organisme memili manfaat positif dan negative bagi kehidupan manusia
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kurukulum
Sekolah Menengah Umum Pelajaran Biologi. Depdikbud. Jakarta.
Dolanangon. 2012. Biologi Sel. http://dolanangon.blogspot.com. Diakses 28 oktober 2015. Pukul 23.00.
Kinball,JW. 1991. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Loveless, AR. 2001. Prinsip – Prinsip Biologi. Gramedia.
Jakarta
Pratiwi
DA, Maryati sri, Srikini, Suharno, & Bambang S, 1999. Biologi Untuk SMU Kelas 2. Erlangga. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar